Menjadiguru itu bukan cita-cita. ltu spanduk di jalan kumuh di desa. Kita hidup di kota. Dan ini era milenium ketiga yang diwarnai oleh globalisasi, alias persaingan bebas. Di masa sekarang ini tidak ada orang yang mau jadi guru. Semua guru itu jadi guru karena terpaksa karena mereka gagal meraih yang lain. Cerpen tersebut menceritakan Assalamu’alaikum perkenalkan saya Harmi Hikmatiar. Saya biasa dipanggil Amy. Saya mengajar di SDN Pakujajar CBM Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan ini, izinkan saya sedikit berbagi tentang kisah saya menjadi seorang adalah sosok yang sangat saya kagumi sejak kecil. Namun, tak pernah terbersit sedikit pun bahwa saya akan menjadi salah satu bagian dari mereka. Sejak kecil, saya memang sangat senang berbagi pengetahuan dengan teman, sering juga memerankan seorang guru saat bermain dengan teman. Akan tetapi, dulu saya berfikir bahwa seorang guru harus mempunyai kemampuan yang lebih dari orang lain. Seorang guru pun harus bisa bertanggungjawab untuk bisa mendidik siswa – siswanya dengan baik. Karena alasan – alasan tersebut, saya meras bahwa saya tidak mampu dan tidak siap untuk menjadi seorang guru. Kisah perjalanan saya menjadi seorang guru cukup menarik karena harus mengalami berbagai masalah yang memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya. Saat SMA, saya tidak bercita – cita untuk menjadi guru. Namun, takdir berkata lain. Orangtua saya menyarankan saya untuk berkuliah di bidang keguruan. Awalnya saya enggan, namun akhirnya saya pun berkuliah di salah satu Sekolah Tinggi swasta yang ada di kota tempat saya tinggal. Selama setahun berkuliah, saya pun mulai merasa nyaman. Saya merasa menemukan dunia saya. Banyak teman – teman yang selalu bersama dan saling mendukung. Saya pun mulai menerima takdir saya yang memang harus menjadi seorang guru. Setelah lulus kuliah, saya pun mencari kebeberapa Sekolah terdekat untuk bisa menjadi honorer. Namun, sangat sulit sekali mendapatkan pekerjaan ini. Semua sekolah yang saya datangi tidak ada lowongan. Saya pun tidak menyerah dan mencoba untuk menghubungi salah satu guru pamong yang membimbing saya saat praktik mengajar. Saya berharap akan mendapatkan pekerjaan sebagai honorer di salah satu sekolah. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang honorer di sekolah negeri, dan syaratnya saya juga harus bisa juga menjadi operator. Untungnya, saya sudah belajar dan mengerti tentang teknologi walaupun hanya dasar, jadi saya tidak begitu kesulitan. Saya menjalani profesi sebagai seorang guru honorer dengan banyak tantangan. Saat pertama kali menjadi guru honorer, saya mendapatkan kabar yang menyedihkan. Ayah saya mengalami kecelakaan saat sedang bekerja. Karena kecelakaan ini, kami sekeluarga tidak mendapatkan penghasilan. Sehingga kami harus menjual rumah kami yang ada di luar kota tempat tinggal kami sebelumnya, dan membeli rumah nenek yang kami tinggali sekarang. Saya sangat sedih karena tidak bisa banyak membantu kedua orangtua saya. Penghasilan saya yang kecil membuat saya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri apalagi untuk membantu keluarga sangat sedih karena belum bisa membanggakan kedua orangtua saya. Namun, itu semua tidak menjadikan saya putus asa, saya selalu berusaha yang terbaik untuk menjadi guru yang baik. Saya tidak pernah mengeluh walaupun banyak pekerjaan yang harus saya kerkjakan tepat waktu. Selain mengajar di sekolah, saya mendapat tawaran untuk menjadi tutor di Paket B dan Paket C, alhamdulillah setidaknya saya mendapat penghasilan tambahan sehingga tidak terlalu kesulitan dan menyusahkan kedua orangtua saya. Menjadi seorang guru honorer memang tidak mendapat penghasilan yang cukup, akan tetapi saya merasakan kebahagiaan tersendiri saat mengajar. Saya merasa senang saat mengajar. Segala beban yang ada di pikiran saya seolah hilang seketika ketika saya bertemu dengan siswa - siswisaya. Walaupun mereka terkadang membuat saya merasa kesal dan jengkel, namun mereka semua sangat menyayangi saya dan selalu membuat saya bahagia. Saya pun sangat menyayangi mereka. Menjadi guru memang tidaklah mudah, namun jika dijalani dengan penuh keikhlasan semua kelelahan tidak pernah terasa. Semua kelelahan yang saya rasakan tergantikan dengan rasa kebehagiaan dan kebanggaan. Awalnya saya tidak percaya diri menjadi seorang guru, saya takut tidak bisa memberikan yang terbaik untuk murid - murid saya, tapi saya terus berusaha dan belajar dari pengalaman orang lain, sehingga saya mulai menemukan kepercayaan diri bahwa saya mampu. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa - siswisaya. Walaupun apa yang saya lakukan belum maksimal, tapi saya berharap semoga apa yang sudah saya berikan kepada siswa - siswisaya dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka di masa mengajar kurang lebih selama 1,5 tahun, saya mendapat kabar ada pendaftaran untuk menjadi PNS. Saya pun bersemangat untuk mengikuti tes tersebut. Namun, semuanya tidak berjalan mulus. Saya harus menghadapi tantangan terlebih dahulu yang membuat saya putus asa. Saat saya mendaftar untuk mengikuti tes, ternyata ada kesalahpahaman dari pihak BKD yang membuat ijazah D2 saya tidak bisa digubakan untuk mendaftar. Saya sangat kecewa saat itu. Saya pun terus menunggu di ruangan sampai siang. Teman – teman saya dari satu sekolah yang mendaftar sudah selesai dan pulang, namun saya tetap menunggu. Akhirnya saya pun menyerah dan bertekad untuk melaporkannya ke tempat perkuliahan saya dulu. Saat sampai di rumah, saya sangat sedih dan menangis karena saya merasa kecewa tidak bisa mengikuti tes tersebut. Keesokan harinya, saya pun mendapat kabar bahagia dari teman saya bahwa ijazah kami sudah bisa digunakan untuk mendaftar. Saya sangat senang dan bersyukur. Walaupun belum tentu saya lulus, saya sudah senang karena bisa mengikuti tes. Saya memang sangat berharap untuk lulus PNS, karena saya ingin sekali membahagiakan kedua orangtua saya. Saat tes pun tiba, namun saya merasa sangat gelisah, karena melihat banyak sekali saingan yang kompeten. Mereka bersasal dari Universitas negeri, sedangkan saya hanya dari Sekolah Tinggi swasta. Namun, saya tidak putus asa. Saya berusaha yang terbaik, saya mengerjakan soal dengan semampu saya. Akhirnya, waktu pengumuman pun tiba. Saya sangat gugup. Pagi – pagi sekali teman saya pun menelepon dan memberitahu saya bahwa nama saya tertera lulus di koran. Saya sungguh senang sekali. Namun, saya belum bisa percaya dengan kabar baik itu. Saya takut itu hanyalah candaan dari teman saya. Ternyata berita itu benar, saya dinyatakan lulus. Saya sangat bersyukur dan langsung mengabari kedua orangtua saya. Mereka pun sangat senang mendengar kabar itu. Saya tidak pernah menyangka akan bisa lulus di usia saya yang saat itu masih 20 Duta Baca Anak Tahun 2019Lomba Vlog Literasi Tahun 2021Setelah menjadi seorang PNS, saya semakin bersemangat untuk mengajar dengan baik. Saya diberikan kepercayaan untuk membimbing siswa di perlombaan. Alhamdulillah, siswa – siswi yang saya bimbing bisa membanggakan. Saya dipercaya untuk membimbing siswa di bidang literasi. Banyak perlombaan yang kami ikuti, dan alhamdulillah mendapat hasil yang cukup memuaskan . Prestasi yang paling membanggakan bagi saya yaitu salah satu siswa yang saya bimbing berhasil menjadi Juara 3 Duta Baca Anak Provinsi Jawa Barat dan Juara 3 Lomba Vlog Literasi Provinsi Jawa Barat. Saya sangat bersyukur, berkat dukungan orangtua dan kegigihan dari siswa itu, kami bisa membanggakan sekolah kami tercinta. Kejuaraan lain yang pernah diraih diantaranya juara 1 dan 3 lomba bercerita se-Kota Sukabumi, juara 2 lomba mengalihkan cerita menjadi gambar se- Kota Sukabumi, juara 4 lomba review buku se – Kota Sukabumi. Semua yang telah diraih dari kegiatan literasi ini tidak lepas dari usaha keras dan dukungan dari semua pihak. Saya bersyukur atas dukungan kepala sekolah dan para guru bahkan dukungan dari orangtua siswa yang membuat saya semangat untuk terus maju. Saya pun berharap, kegiatan literasi di sekolah saya bisa semakin baik dan menghasilkan juara lain yang bisa lebih membanggakan sekolah. Menjadi seorang guru memang harus dijalani dengan ikhlas. Ternyata ada rahasia Tuhan di setiap perjalanan hidup manusia. Tidak ada hal yang tidak mungkin jika Tuhan berkehendak. Saya sangat bersyukur, Tuhan telah menakdirkan saya menjadi seorang guru. Dengan menjadi seorang guru, saya banyak belajar pengalaman hidup, belajar lebih sabar, belajar lebih ikhlas dan belajar untuk bisa memahami kekurangan oranglain. Saya yakin rekan – rekan guru lainnya pasti juga suatu saat akan mendapatkan keajaiban yang tidak pernah diduga. Segala proses perjuangan yang sudah dilakukan akan berbuah manis. Kita harus tetap optimis dan saat ini, saya sudah mengajar selama 14 tahun lebih. Banyak hal yang sudah saya alami. Saya tidak akan pernah menyerah untuk bisa menyelesaikan segala masalah yang saya hadapi. Saya yakin semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Saya sangat bangga menjadi seorang guru yang bisa mendidik generasi penerus bangsa. Menjadi bagian penting dari Tujuan Pendidikan Nasional. Semangat terus para pendidik se-Indonesia. Semoga Pendidikan di Indonesia semakin maju mengikuti perkembangan zaman. Citacita gue mulai SD pengen jadi penulis novel atau cerpen, berkaca dari Raditya Dika, dan dari SD juga gue berusaha menyukai pelajaran Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Guru yang mengampu pelajaran tersebut, gue jadikan sebagai guru favorit, dimana gue berusaha harus kelihatan bisa dibanding murid yang lain.
Pak Oes oes adalah panggilan akrabnya. Dia sudah menjadi guru sejak dibangku kuliah. Saat mengajar pak Oes juga aktif dalam organisasi mahasiswa yang sering demo dan turun ke Jalan. Pak Oes juga senang sekali belajar filsafat dan sejarah-sejarah. Pernah sekali aku bertanya pada Pak Oes tentang mengapa kegemaranya berfisalat dan membaca buku-buku social terumta sejarah, pak Oes menjawab, “melalui filsafat saya mencoba memahami kuasa tuhan, melalui ilmu social saya mencoba memahami masalah manusia.” Jawaban yang membuat ku berpikir kelas saat itu. Saat itu Saya adalah murid Pak Oes di kelas tiga di salah satu SD pinggiran Jakarta. Dalam mengajar sekali kali Pak Oes melontarkan pertanyaan yang cukup lucu bagi ku dan teman-teman ku. Suatu ketika Pak Oes menanyakan pada kami “anak-anak, disini siapa yang pernahh berpikir kenapa kalian hidup”, tanya pak Oes. Beberapa kawan ku terdiam sejak sebelum Alifah mengangkat tangannya dan berkata, “Saya pernah pak”. “Lalu, apa yang kamu lakukan”, kata Pak Oes. “Karena pusing dan enggak ketemu-ketemu, akhirnya saya lupain aja pertanyaan itu. Emangnya kenapa pak, bapak lagi galau?”. “Enggak hanya memastika kalian punya tujuan hidup” tandasnya. Dia lain waktu pak Oes juga menceritakannya tentang kecerdasan yang mirip kebodohan, dan cita-citanya dimasa kecil. Suatu pagi pak Oes bertanya kepad kami, “Anak-anak, siapa di sini yang punya cita-cita dan apa cita-citanya?”. Sontak kelas menjadi ramai dan bising. Ada yang menyeletuk ingin menjadi pilot, dokter, polisi, tantara dan lain-lain, bahkan ada punya empat cita-cita seperti Ucup. “Pak, saya mau jadi polisi, tapi kalau gak bisa saya mau jadi tantara, kalau gak bisa juga saya jadi guru, dan kalau masih gak bisa juga saya akan menjadi diri sendiri”. Terdiam sejenak Pak Oes, “yang baiknya juga jadi diri sendiri”. “kalian tahu dulu waktu usia saya seumur kalian, apa cita-cita saya?” tanya pak Oes. Sebagian meletuk dengan kecepatan suara, pilot, polisi, tantara, presiden, guru dan lainnya hingga ku lupa, hamper semua teman ku menebak cita-cita Pak Oes. Sambil mendengarkan tebakan teman-teman ku Pak Oes menggelengkan kepala dengan nada khasnya, “eeeemmm, bukan”. Sampai kami sebut profesi yang kami ketahui. “Ini adalah rahasia besar dalam hidup bapak, tapi jangan ada yang beri tahun yang lain, takutnya yang lain nanti ikut-ikutan” raut wajahnya menjadi tegang dan seketika kelas menjadi seyam ingin mendengar perkataan Pak Oes yang mulai memelan. Sambil menuju ketengah Pak Oes mengulangi kata-katanya, “jangan ada yang tahu selain kita bisa?”. Secara reflek teman-teman ku menganggukan kepalanya tanpa disadari menadakan mereka setuju. “Cita-cita saya adalah menjadi power renger merah” kata Pak Oes. Sontak semua kelas tertawa terbahak-bahak, hingga Ferdi kepalannya terbentuk ke mejanya saat itu. “Ya, memang benar saya sampai mengumpulkan jam tangan dan tempat minum yang mirip remot perubah diri power ranger, dan berharap jika saya tekan maka saya akan menajadi renger merah dan punya mobil yang bisa jadi robot” tandas Pak Oes denganwajah seriusnya. Pak Oes juga bercerita, bahwa gurunya pernah terheran-heran pada dirinya. Di suatu pagi kelas yang seperti biasaya, setelah Nadia memimpin barisan dan wulan memeriksa kuku, kami berdoa. Kurang lebih kami menunggu Pak Oes lima menit. Pak Oes mungkin guru yang agak rajin disbanding gur-guru kelas sebelah yang 20 menit setelah kami berlajar mereka baru berdoa. Pak Oes sering bilang pada kami, ketika mendengar keributan di kelas sebelah, “anak-anak jangan kita punya mental anjing herder. Sifat anjing itu penutur, tapi jika ada tuannya. Jika gak ada tuanya mereka menggong-gong semua orang lewat. Kalian disiplin dan rajin jangan karena takut sama saya, jika tak mau selevel dengan anjing herder tadi”. Lanjut kecerita di pagi itu. Banyak teman-teman ku termasuk aku, sangat takut mengungkapkan pendapatnya kepada guru, karena takut dari kesalahan hingga Pak Oes mencerita kisah yang baru di alami. “saya punya teman Namanya Wandi. Temannya saya ini tak lebih pintar dari saya soal pelajaran. Kadang dia suka nanya ke saya. Pada suatu hari di saat pelajaran PKn di kelas dan dosen guru saat ini terkenal galak dan super ribet. Dosen itu memberikan 10 soal pada hari ini dan harus selesai dalam waktu 30 menit. Setelah 30 menit dosen ini memeriksa hasil jawaban para mahasiswa termasuk saya. Setelah di periksa nama saya di panggil kedepan. Oes, apa-apan ini kamu cuma bener satu soal, kamu mikir gak si?’, kata ibu dosen. Mikir bu’, saya menjawab muka saya takut dan panik. Tak lama bu dosen itu kembali berterika Wandi Maju ke depan, apa-apan kamu masa jawaban kamu salah semua’. saya hanya mengamalkan apa yang ibu ajarkan’, balas wandi dengan muka santai. Memang saya ajarkan apa’, bertanya ibu dosen pada Wandi. ibu bilang belajarlah dari kesalahan, maka hari ini saya jawab semua soal dengan salah, agar saya mendapat banyak pelajaran dari ini, ibu juga bilang kalau gak salah gak belajar’, jawab Wandi dengan tenang. Sontak saya dan satu kelas tertawa”, begitu cerita pak Oes untuk memotivasi kami. Kini aku sudah masuk ke salah satu Universitas di Jakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Aku coba ingat-ingat setiap kata dari Pak Oes tentang cita-cita. Pak Oes juga pernah cerita tentang John Lock yang menjadi landasan Pendidikan. Aku mulai menyadari, sesungguhnya cita-cita kita adalah refleksi dari lingkungan tempat kita berada. Setelah mau jadi Power ranger, Pak Oes ingin jadi Tsubatsa, lalu ingin jadi Bajak laut dan lain-lain. Cita-cita itu harus menyenangkan, cita-cita bukan profesi tapi sesuatu yang jauh hingga tak dapat terwujud namun terus kita terwujud. Hakikat cita-cita pak Oes adalah hidup Bahagia, memberantas kejahatan dan menikmati hidup dengan yang kita senangi. Ku dengar Pak Oes sudah diangkat jadi PNS karena lolos tes, semoga kelak aku bertemu dengannya. Kampung rambutan 15 Januari 2020
Demimenggapai cita-cita menjadi guru, aku mengambil kuliah keguruan. Anehnya, setelah menjalani kuliah, cita-citaku yang dulu bersinar terang mendadak redup. Semangatku yang berkobar kian padam. Ditambah setelah mengetahui kenyataan bahwa penghasilan sebagai guru tidaklah cukup untuk menghidupi keluarga, cita-citaku menjadi goyah kemudian runtuh.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kisah ini berawal pada masa saya waktu pertama masuk sekolah MTsN Lambalek, waktu pertama kali saya mendaftar di MTsN Lambalek saya bertemu dengan Buk Olivia beliau sangat ramah dan baik hati saya pun sangat mengagumi sosok buk Olivia saya selesai mendaftar kemudian saya duduk sejenak di dekat kantor kepala sekolah lalu tiba-tiba saya di samperin sama buk olivia dengan perasaan sangat bahagia lalu beliau menanyakan kepada saya "Rahmad cita-citanya mau jadi apa?" kemudian sayapun menjawab pertanyaan beliau"Mau jadi orang sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua buk" Lalu beliau tersenyum, buk olivia juga memotivasi saya dan juga bercerita tentang masa lalu perjuangan beliau untuk menjadi orang sukses, pada sejak itulah saya sangat mengagumi beliau bahkan sangat mengidolakan beliau sampai saat sekarang ini. Setelah saya mendengar cerita perjuangan buk olivia saya semakin bersemangat dalam menempuh pendidikan karena saya teringat dengan perkataan buk olivia, "jika kamu ingin sukses maka jangan pernah menyerah dalam menggapai cita-citamu". Lihat Cerpen Selengkapnya
CerpenPentas merupakan karya penulis Ario Nugroho Bakasdo. Cerpen ini menceritakan tokoh Vela, seorang atlet voly yang bersekolah di sebuah sekolah atlet. Vela dan timnya sedang mempersiapkan diri untuk sebuah turnamen. Namun, sebenarnya menjadi seorang atlet bukanlah impian Vela. Dia memiliki cita-cita [] menjadi seorang model.
\n\n \ncerpen tentang cita cita menjadi guru

PuisiAku Ingin Menjadi Dokter Source: 640pixel height: 630pixel Seragam putih menebar senyum kebahagiaan. 37 puisi tentang cita cita menjadi dokter, guru, polisi, tni.

Kutipancerpen di atas menceritakan tentang sosok Rida yang prihatin terhadap kondisi neneknya karena salah membaca resep obat sehingga membuat neneknya meninggal. Hal tersebut menggambarkan tidak meratanya akses pendidikan. Hal ini juga yang membuat Rida bertekad untuk menekan angka buta huruf dengan menjadi seorang pendidik.
Gabby Wanita Tertinggi di Pontianak, Bercita-cita Jadi Guru. Konten Media Partner. Hi Pontianak. 3 September 2019 19:07 Sekarang karena hobi baca, aku salurin bikin novel romantis tentang seorang wanita cantik, imut, namun di balik itu ia mempunyai gelar sabuk hitam di setiap cerita cerpen atau novel pasti bakalan ada pembahasan
Berikutadalah detail contoh karangan cita cita menjadi guru dalam bahasa gambar ini juga memiliki berbagai ukuran.contoh essay tentang . Kumpulan cerita lucu cerpen tentang cita cita menjadi guru. Semoga gak salah gan abisnya bingung mau bikin tread ini . Contoh karangan cita citaku menjadi guru. Cara mudah menulis karangan Apr27 2019 contoh karangan cita cita saya menjadi guru contoh karangan cita cita saya. Saya ingin merawat pesakit dan menggembirakan hati orang. Cita Sejak itu aku semakin percaya bahwa cita-cita menjadi guru itu sangat keren.. Unknown 21 Desember 2018 0505. Contoh karangan cita cita menjadi guru on. Guru memiliki tanggung jawab yang besar. 5Ghm.
  • urt53nqakr.pages.dev/491
  • urt53nqakr.pages.dev/282
  • urt53nqakr.pages.dev/995
  • urt53nqakr.pages.dev/782
  • urt53nqakr.pages.dev/11
  • urt53nqakr.pages.dev/943
  • urt53nqakr.pages.dev/934
  • urt53nqakr.pages.dev/869
  • urt53nqakr.pages.dev/487
  • urt53nqakr.pages.dev/848
  • urt53nqakr.pages.dev/825
  • urt53nqakr.pages.dev/297
  • urt53nqakr.pages.dev/954
  • urt53nqakr.pages.dev/53
  • urt53nqakr.pages.dev/365
  • cerpen tentang cita cita menjadi guru